Sahabatku, biarkan hal-hal remeh yang tiada arti merusak
hal-hal besar yang penting dan bermakna.
Ayoo sahabatku, kita tahan diri dari perkataan/ komentar/
sikap-sikap yang bisa membuat suasana tak nyaman, berlapang dada itu nikmat.
Mari kita biasakan bila ada ulama/ guru/ orangtua untuk
banyak mendengar, tak memotong percakapan, akan banyak ilmu dan hikmah yang
didapat.
Gempa pasti berhenti, hujan pasti reda, badai pasti berlalu,
hadapi ujian hidup dengan sikap yang disukai Allah dan yakin ada saat akhir
yang baik.
Sahabatku, sering kali kita mendramatisir masalah padahal
sesudah dijalani tak segawat yang kita duga sebelumnya.
Sahabatku, bila malas, kita harus mulai paksa diri ini untuk
beramal lebih baik dan banyak, InsyaAllah
nanti Allah akan meringankan.
Hidup adalah terus belajar, belajar bersyukur meski belum
cukup, belajar ikhlas meski belum rela, belajar taat meski berat.
Sahabatku yang baik, ciri orang yang tawadlu’ / rendah hati
adalah hatinya selalu senang menerima kebenaran dari siapapun walau anak kecil
sekalipun.
Sebetulnya kita tak dirancang untuk menyelesaikan persoalan
sendiri, tetapi untuk minta dan dekat denganNya sehingga dibimbing untuk dapat
solusi terbaiki.
Sahabatku, jangan lupa untuk menafakkuri karunia yang tak
sempat disyukuri, dosa – dosa yang tak sempat ditobati.
0 komentar:
Posting Komentar