Sabtu, 17 Januari 2015
0 komentar

JANGAN BENTAK ANAK ! ! !

15.22
Menurut penelitian pada anak pemalu atau berani yang terlalu ekstrem, biasanya didapati adanya kerusakan otak. Sikap berani atau pemalu yang ekstrem terlihat pada anak-anak yang sering menerima perlakuan negatif dari orangtuanya (dibentak, dimarahi, atau direndahkan dengan kata-kata dan perbuatan kasar, serta beragam sikap tak baik lainnya) dimana hal ini membuat jiwa anak menjadi tertekan.

Kondisi semacam ini tanpa disadari bisa menyebabkan otak anak mengalami kerusakan. Pada masa pertumbuhan dan perkembangannya, saraf otak anak masih dalam proses saling bersambungan. Adanya tekanan ini berakibat pada rusak dan gagalnya proses persambungan sel-sel saraf otak. Jika sudah mengalami kerusakan tentunya perlu waktu untuk membangunnya kembali. Perbaikan pun tak akan berlangsung sempurna karena bekas kerusakannya terlanjur menetap.

Selain itu, anak yang sering disikapi negatif juga akan membentuk cara berpikir yang tidak optimal. Informasi yang diterima anak tidak akan sampai ke pusat otaknya, melainkan hanya diproses di batang otak saja, sehingga sulit baginya untuk bisa berpikir logis.

Karenanya, diperlukan pola asuh yang dapat membuat anak happy dan percaya diri tanpa membuatnya manja dan tidak mandiri. Antara lain dengan cermat dan berhati-hati menghadapi anak, berbicara dengan intonasi yang lembut, dan menjadi orangtua yang mampu bersikap luwes di segala situasi. Semua ini akan membantu anak memiliki pengalaman positif yang akan membentuk proses perkembangannya, baik kognitif mau pun mentalnya.

Oleh : Dr. Triasmara

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top