Ketakutan adalah sebuah faktor penggerak yang sangat mempengaruhi seseorang. Kita bisa menjadi seseorang yang gila harta, karena takut tidak memiliki uang. Kita bisa menjadi gila hormat, karena takut orang tidak mengasihi atau memperhatikan. Ketakutan sering menjadi faktor seseorang mengambil jalan pintas, ataupun menghalalkan segala cara. Namun apa yang ditakutkan, yang merupakan sebuah pengharapan negatif, justru sering menjadi kenyataan dalam hidup seseorang.
Orang yang benar memiliki ketakutan yang benar. Dimulai dari takut akan Tuhan, orang yang benar belajar untuk tidak takut pada hal-hal yang tidak perlu ditakuti. Orang yang takut akan Tuhan akan hormat pada sesama, apalagi pada mereka yang lebih tua, namun tidak akan takut atau mencari perhatian manusia. Ia tidak takut akan masa depannya, karena ia tahu Tuhan memelihara hidupnya. Bahkan apa yang menjadi kerinduan hati orang benar, yang menginginkan hal-hal yang baik dan benar, itu juga yang akan menjadi kenyataan dalam kehidupan orang itu.
Bagaimana menjadi orang yang arif yang mendapatkan keinginannya:
Miliki hati yang takut akan Tuhan “Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu” (1 Sam 12:24)
Melepaskan ketakutan pada hal-hal yang tidak perlu ditakuti “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31)
Miliki keinginan yang benar, yang keluar dari hati yang takut pada Tuhan
Proverbs 10:24 The fear of the wicked, it shall come upon him: but the desire of the righteous shall be granted (KJV). What the wicked fears will come upon him, And the desire of the righteous will be granted (NASB). What the wicked dreads will overtake him; what the righteous desire will be granted (NIV). The fears of the wicked will be fulfilled; the hopes of the godly will be granted (NLT). Apa yang menggentarkan orang fasik, itulah yang akan menimpa dia, tetapi keinginan orang benar akan diluluskan (TB).
0 komentar:
Posting Komentar